Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

THE MANTAN BAGIAN 18

Gambar
Curhatan Seorang Paggalung THE MANTAN Bagian ke-18 Sekitar pukul 11.00. Mentari semakin menyengat dan angin pun enggan berhembus. Bulir-bulir peluh berjatuhan membasahi pakaian Arkam. Sesekali ia menyeka keringat di keningnya dengan lengannya. Tangan kirinya menenteng sebuah ember berwarna hitam yang berisi bibit padi, sementara itu tangan kanannya sibuk melemparkan bibit-bibit padi itu ke lahan persemaian . Seusai menyemai bibit padi tersebut, Arkam berisirahat sejenak di pematang sawah. Ia kemudian meneguk air dari botol plastik yang sudah hampir lumutan. Ada perasaan lega di hatinya setelah menyemai bibit padi tersebut. "Udah selesai nak?" Tanya seseorang pria paruh baya yang datang dari arah timur. Pria tersebut memikul sebuah cangkul di bahu kananya, dan memegang parang panjang di tangan kirinya. Setelah minum beberapa teguk, Arkam menutup botol minumannya. "Alhamdulillah pak selesai juga." Jawabnya. "Sudah bisa santai-santai lagi lah kalau ...

THE MANTAN BAGIAN 17

Gambar
Sang Guru Honorer THE MANTAN Bagian ke-17 Pagi-pagi sekali Khalil sudah tampil rapi dengan seragam hitam putih miliknya. Disaat pertama kali mengenakan seragam tersebut ia merasa tampak seperti seorang sales, kadang juga ia merasa seperti mahasiswa semester akhir yang akan menghadapi ujian meja. Setelah beberapa minggu mengenakannya, ia sudah mulai terbiasa dengan seragam tersebut.  " Aku tak habis fikir mengapa pemkab mewajibkan para honorer mengenakan seragam hitam putih. Apa gunanya coba? Apakah tujuannya hanya sebagai pembeda antara pns dan honorer? Tapi bukankah hal tersebut hanya menciptakan dinding tak terlihat dan menjadi pemisah diantara mereka? Kenapa para guru honerer tidak boleh mengenakan seragam seperti yang dikenakan oleh guru pns? Kamikan juga seorang guru. Apakah karena gaji kami hanya Rp.300.000/bulan hingga kami tidak layak untuk membungkus tubuh kami dengan kain yang sama yang digunakan oleh para pns tersebut. Aku betul-betul tidak mengerti jalan fiki...

THE MANTAN BAGIAN 16

Gambar
Doa Para Jomblo Yang Diijaba THE MANTAN Bagian ke-16 Malam menghitam tanpa kehadiran rembulan dan bintang gemintang. Langit berselimut awan hitam pekat. Sepertinya doa para jomblo memang diijabah pada malam itu. Malam pun merangkak pelan, dan bulir-bulir air mulai berjatuhan dari langit membasahi Bumi Arung Palakka. Hujan di malam minggu. Para jomblo ramai-ramai menulis status di fb sebagai ungkapan rasa syukur. Sementara itu mereka-mereka yang telah memilih kekasih harus menelan kekecewaan dan terpaksa membatalkan rencana untuk ngapelin kekasihnya. Jika tidak bisa ketemuan langsung maka hplah yang menjadi jalan keluarnya. Seperti kata pepatah; tidak ada akar rotan pun jadi, tidak bisa ketemuan, telponan pun jadi.  Mereka yang telah memiliki kekasih tentu saja menelfon kekasihnya. Sementara itu para jomblo hanya bisa menelfon nomor acak, atau nomor telepon yang tertulis pada lembaran uang seribuan yang entah ditulis oleh siapa. Bahkan ada juga jomblo yang ngobrol sama te...